Bank Sentral Eropa dan Inggris Hawkish, Dolar Hadapi Keterpurukan

Indeks dolar atau mata uang Amerika Serikat (AS) menghadapi pekan terburuk pada Jumat pagi, 4 Februari 2022. Dolar dilibas oleh Euro dan Sterling lantaran kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) bernada hawkish.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lain berada di level terendah tiga minggu di 95,271, setelah jatuh 2,0 persen.

Angka tersebut mengikuti kenaikan tajam untuk dolar minggu lalu, karena para pedagang kembali bersiap untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih cepat dari sebelumnya.

“Sebaliknya, baik (bank sentral Inggris) maupun ECB memenuhi ekspektasi pasar dengan BoE menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 0,50 persen dan ECB mempertahankan kebijakannya tidak berubah. Namun, kedua pertemuan mengungkapkan pergeseran hawkish yang substansial,” kata analis Westpac dalam sebuah catatan.

Euro berada di USD1,1452, tertinggi sejak 14 Januari dan poundsterling berada di USD1,3604. Lalu dolar Australia berada di USD0,7143 tidak terpengaruh oleh pernyataan dari bank sentral Australia (RBA).

Yen berada di USD114,98 karena imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 dan lima tahun naik ke level tertinggi enam tahun di awal perdagangan Tokyo.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *