Lonjakan Omicron Tekan Rupiah ke Rp14.368 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.368 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (3/2) pagi. Mata uang Garuda turun 11,5 poin atau minus 0,08 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.356 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat pagi ini. Tercatat, dolar Singapura minus 0,07 persen, won Korea Selatan minus 0,14 persen, peso Filipina yang minus 0,13 persen, rupee India minus 0,08 persen, yuan China minus 0,11 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,16 persen.
Kemudian, yen Jepang naik 0,04 persen, baht Thailand naik 0,16 persen dan dolar Hong Kong ditutup stagnan.
Di sisi lain, mata uang di negara maju juga memerah pagi ini. Terpantau, franc Swiss minus 0,07 persen, dolar Kanada minus 0,10 persen, dolar Australia minus 0,21 persen, poundsterling Inggris minus 0,09 persen, dan euro Eropa minus 0,04 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksikan nilai tukar rupiah berpotensi dengan sentimen pasar terhadap risiko terlihat negatif.
Dari luar negeri, data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) cenderung menunjukkan penurunan yang akan memicu sentimen negatif ke aset berisiko.
“Banyak analis berpendapat bahwa penurunan ini karena omicron yang meluas yang mendorong penurunan aktivitas ekonomi,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).
Sementara dari dalam negeri, kenaikan jumlah kasus positif omicron juga akan berdampak negatif ke perekonomian.
“Apalagi bila ditambah dengan meningginya inflasi, daya beli yang menurun karena inflasi juga bisa mengganggu pemulihan ekonomi,” katanya.
Ia pun memproyeksikan rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp14.380 dengan support Rp14.330.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com