Kuroda: Jepang Harus Gandeng AS-Eropa untuk Terbitkan Mata Uang Digital Bank Sentral
Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda mengatakan Jepang harus bekerja sama dengan Eropa dan Amerika Serikat (AS) dalam menciptakan standar global pada aspek teknis penerbitan mata uang digital bank sentral (CBDC). Hal itu penting guna meminimalkan munculnya risiko.
“Sementara Bank of Japan belum membuat keputusan apakah akan mengeluarkan mata uang digitalnya sendiri, itu melanjutkan dengan eksperimen dan rencana untuk membahas desain spesifik dari satu,” kata Kuroda, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 31 Januari 2022.
Ditanya oleh seorang anggota parlemen tentang apakah Jepang akan dapat memutuskan sekitar 2026 bisa mengeluarkan CBDC, Kuroda menjawab: “Secara pribadi, saya pikir itu masalahnya”.
Keputusan akhir tentang apakah Jepang akan mengeluarkan CBDC, lanjutnya, harus dibuat setelah konsultasi erat antara BoJ, pemerintah, dan entitas swasta. “Yang paling penting adalah gagasan itu mendapat pemahaman yang cukup dari publik,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan Tokyo mengamati dengan cermat perkembangan cepat Tiongkok dalam mengeluarkan yuan digital. Sebagai pelopor global, Tiongkok telah bergerak lebih cepat di CBDC daripada negara-negara Kelompok 7 termasuk Jepang.
Adapun bank sentral Tiongkok pekan lalu mengatakan siap menyediakan layanan pembayaran yuan digital kepada pengunjung Olimpiade Musim Dingin Beijing. Sedangkan BoJ memulai fase pertama eksperimennya di CBDC pada April tahun lalu dan berencana untuk pindah ke fase kedua di tahun ini.
Tetapi bank sentral Jepang mengatakan tidak memiliki rencana segera untuk mengeluarkan yen digital. Program percontohan, jika ada, tidak akan berlangsung paling cepat di 2023.
Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id