Kondisi Global Bikin IHSG Berpotensi Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan atas rencana kebijakan kenaikan suku bunga The Fed. Tekanan ke Wall Street pada perdagangan kemarin juga menjadi sinyal indeks akan bergerak labil.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas mengatakan indeks ekuitas Paman Sam ditutup bervariasi dalam perdagangan yang bergejolak pada Rabu karena investor mencerna keputusan kebijakan Fed. Seperti yang diharapkan oleh pasar, anggota komite menyiapkan panggung untuk kenaikan suku bunga pada Maret untuk memerangi inflasi yang meningkat.
“Pejabat Fed juga meletakkan dasar untuk mengurangi neraca hampir USD9 triliun, menjauh dari kebijakan moneter ultra-longgar yang diterapkan selama pandemi. Saham teknologi melawan tren penurunan karena pendapatan yang solid,” kata dia dalam risetnya, Kamis, 27 Januari 2022.
Pelaku pasar mencermati dampak kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia ke-3 jika Rusia, dibantu Tiongkok dan Korea Utara, jadi menyerang Ukraina yang didukung Amerika Serikat (AS) dan negara NATO. Serta adanya kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed. Hal ini membuat indeks Dow Jones justru ditutup turun sebesar -129,64 poin atau minus 0,38 persen.
“Kombinasi jatuhnya harga timah sebesar 1,85 persen, emas turun 1,62 persen, dan EIDO kembali turun sebesar 1,17 persen berpotensi menjadi sentimen negatif penekan indeks bagi perdagangan di bursa Indonesia Kamis ini, di tengah kembali menggilanya kasus baru akibat covid-19,” ujar Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang.
Sumber : medcom.id
Gambar : Investasi Kontan