Dolar Perkasa Jelang Rilis Data Inflasi AS

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) terapresiasi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena pelaku pasar menunggu pembacaan inflasi utama. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,27 persen pada 95,9906.

Mengutip Xinhua, Selasa, 11 Januari 2022, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1322 dibandingkan sesi sebelumnya USD1,1362. Serta poundsterling Inggris turun menjadi USD1,3570 dibandingkan dengan USD1,3595 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7169 dibandingkan dengan USD0,7184.

Sedangkan dolar AS dibeli 115,21 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 115,56 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9272 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9185 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2680 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2633 dolar Kanada.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), di tengah perdagangan yang berombak. Kondisi itu terjadi karena para investor masih khawatir tentang suku bunga yang lebih tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 162,79 poin atau 0,45 persen menjadi 36.068,87. Kemudian indeks S&P 500 kehilangan 6,74 poin atau 0,14 persen menjadi 4.670,29. Indeks Komposit Nasdaq naik 6,93 poin atau 0,05 persen menjadi 14.942,83.

Pada sesi terendah, indeks 30-saham jatuh lebih dari 590 poin, dan Nasdaq merosot lebih dari dua persen. Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan warna merah, dengan sektor industri turun 1,15 persen, memimpin penurunan. Perawatan kesehatan naik 1,04 persen, kelompok dengan kinerja terbaik.

Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan secara kasar dengan lima dari 10 saham teratas menurut bobotnya di indeks S&P Listed Tiongkok 50 yang mengakhiri hari dengan catatan optimistis. Reaksi pasar di atas muncul karena investor bertaruh pada pergerakan Federal Reserve yang lebih cepat dari perkiraan.

Ekonom Goldman Sachs memproyeksikan The Fed akan memberikan lebih dari tiga kenaikan suku bunga yang telah direncanakan oleh pembuat kebijakan untuk tahun ini. Investor juga menunggu pembacaan inflasi utama karena indeks harga konsumen AS Desember dijadwalkan dirilis pada Rabu, sedangkan indeks harga produsen ditetapkan untuk Kamis.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *