Rupiah Balik Menguat ke Rp14.361 per Dolar AS Jumat Pagi

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.361 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (7/1). Posisi ini menguat 29 poin atau 0,2 persen dari Rp14.391 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Mayoritas mata uang di Asia terlihat bergerak bervariasi. Tercatat, peso Filipina melemah 0,16 persen, ringgit Malaysia menguat 0,08 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, won Korea Selatan melemah 0,13 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.

Kemudian, yen Jepang melemah 0,05 persen, baht Thailand bergerak stagnan, dan yuan China menguat 0,03 persen.

Sebaliknya, mayoritas mata uang negara maju menguat terhadap dolar AS. Rinciannya, dolar Australia menguat 0,14 persen, poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, dan dolar Kanada menguat 0,13 persen. Namun, franc Swiss melemah 0,02 persen dan euro Eropa stagnan.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra meramalkan rupiah kembali melemah hari ini. Sentimen negatif datang dari luar dan dalam negeri.

Dari luar negeri, potensi bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) menaikkan suku bunga acuan hingga 75 basis poin tahun ini membuat dolar AS menguat. Dengan demikian, rupiah dan sejumlah mata uang lain melemah.

“Tekanan terhadap rupiah masih karena sentimen The Fed,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Dari internal, kebijakan pemerintah yang melarang ekspor batu bara menambah beban untuk pergerakan rupiah. Pasalnya, hal ini berpotensi menurunkan surplus neraca perdagangan Indonesia.

“Larangan ekspor batu bara bisa jadi masih memberikan tekanan ke rupiah karena berpotensi menurunkan surplus neraca perdagangan RI yang mendukung likuiditas dollar AS di dalam negeri,” jelas Ariston.

Oleh karena itu, ia memprediksi rupiah melemah ke kisaran Rp14.350 per dolar AS hingga Rp14.450 per dolar AS.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Sindonews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *