OPEC+ Siap Naikkan Produksi, Harga Minyak Dunia Melonjak
Harga minyak dunia bergerak menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Kondisi itu terjadi setelah produsen minyak utama dunia berjanji tetap pada rencana mereka untuk secara bertahap meningkatkan produksi pada bulan depan.
Mengutip Xinhua, Rabu, 5 Januari 2022, West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari bertambah 91 sen atau 1,2 persen menjadi USD76,99 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik USD1,02 atau 1,3 persen menjadi USD80 per barel di London ICE Futures Exchange.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal OPEC+, mengatakan setelah pertemuan melalui konferensi video bahwa mereka akan tetap pada rencana untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 400 ribu barel per hari pada Februari. Langkah itu kira-kira sejalan dengan ekspektasi pasar.
Aliansi minyak sedang melepaskan rekor pengurangan produksi yang diberlakukan pada 2020, karena permintaan dan harga pulih dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi. Namun, para pedagang terus memantau dampak dari lonjakan varian Omicron yang penularannya lebih cepat.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), tertekan oleh pelemahan di sektor perawatan kesehatan dan teknologi. Selain itu, para investor terus memantau perkembangan varian Omicron yang penularannya lebih cepat.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 214,59 poin atau 0,59 persen menjadi 36.799,65. Sedangkan indeks S&P 500 turun 3,02 poin atau 0,06 persen, menjadi 4.793,54. Kemudian indeks Komposit Nasdaq merosot 210,08 poin, atau 1,33 persen, menjadi 15.622,72.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor perawatan kesehatan dan teknologi masing-masing turun 1,38 persen dan 1,14 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor energi melonjak 3,46 persen, kelompok berkinerja terbaik.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih rendah dengan semua 10 saham teratas menurut beratnya di indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan suram. Reaksi pasar di atas mengikuti laporan manufaktur AS yang lesu.
Sumber : medcom.id
Gambar : CNBC Indonesia