Varian Omicron Diprediksi Goyahkan Perekonomian AS
Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) mulai goyah terutama saat liburan akhir tahun seiring hadirnya sejumlah katalis negatif. Sentimen itu seperti acara liburan telah dibatalkan secara masif, ribuan penerbangan dibatalkan, kapal pesiar sekarang terlarang, dan varian Omicron telah mendatangkan malapetaka di negara Paman Sam.
“Kami mulai melihat beberapa tanda awal, Omicron berdampak pada ekonomi, terutama di sektor-sektor di mana interaksi tatap muka paling penting, khususnya bisnis sektor jasa seperti bar dan restoran,” kata Oren Klachkin dari Oxford Economics, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 3 Januari 2022.
Ekonomi terbesar di dunia telah siap untuk menempatkan covid-19 di kaca spion, tetapi pada malam tahun baru, virus itu sekali lagi memainkan peranan sentral. Varian Omicron yang sangat menular, yang muncul sebulan lalu, menyebabkan jumlah kasus baru meroket ke level rekor selama musim perjalanan liburan.
Setelah 5.013 kasus dilaporkan di perairan teritorial AS antara 15 dan 29 Desember, dibandingkan dengan hanya 162 kasus dalam dua minggu sebelumnya, otoritas kesehatan memperingatkan warga Amerika untuk menghindari perjalanan dengan kapal pesiar.
“Bahkan pelancong yang divaksinasi sepenuhnya mungkin berisiko terkena dan menyebarkan varian covid-19,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS minggu ini.
Para ekonom mengatakan sulit untuk mengukur konsekuensi ekonomi dari varian baru ini. Analis Moody’s menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk kuartal pertama karena Omicron, memotongnya menjadi sekitar dua persen daripada lima persen yang diperkirakan sebelumnya.
“Ketakutan akan penularan yang menyebabkan acara yang dibatalkan dan penurunan pemesanan restoran hanyalah bagian dari persamaan,” kata Ekonom Grant Thornton Diane Swonk.
Menghadapi masalah tenaga kerja
Ia mencatat pengusaha bakal menghadapi masalah tenaga kerja yang memburuk karena meningkatnya infeksi. Kondisi semacam ini tentu patut diwaspadai. “Ini bukan hal baru, hanya diperbesar oleh Omicron,” tuturnya.
Meningkatnya jumlah kasus berarti lebih banyak pekerja di karantina karena tes covid-19 positif atau kontak dengan orang yang terinfeksi, dan kekurangan personel yang dihasilkan dapat melumpuhkan sebagian besar perekonomian.
“Kami telah melihat awal dari apa yang saya -dan jelas ditakuti oleh CDC- akan melonjaknya mereka yang sakit dan tidak mampu mempertahankan layanan vital sekalipun,” pungas Swonk.
Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id