Rupiah Pagi Bungkam USD di Tengah Meroketnya Inflasi AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Senin pagi terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di akhir pekan lalu di Rp14.371 per USD. Mata uang Garuda sukses menghantam mata uang Paman Sam di tengah kembali melesatnya inflasi di Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Selasa, 13 Desember 2021, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke level Rp14.346 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.346 hingga Rp14.356 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.285 per USD.
Sementara itu, mata uang dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat lalu (Sabtu pagi WIB), setelah harga konsumen AS naik kurang lebih sesuai dengan ekspektasi pada November. Kondisi ini terjadi di bawah ekspektasi investor, yang telah bersiap untuk inflasi jauh lebih tinggi.
Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat, 10 Desember 2021 menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat karena biaya barang dan jasa naik secara luas di tengah kendala pasokan untuk kenaikan tahunan terbesar sejak 1982.
IHK menguat
IHK menguat 0,8 persen bulan lalu setelah meningkat 0,9 persen pada Oktober, sementara dalam 12 bulan hingga November naik 6,8 persen, menyusul kenaikan 6,2 persen pada Oktober. Ini dibandingkan dengan perkiraan 0,7 persen dari para ekonom yang disurvei.
“Saya akan menggolongkan angka IHK tepat pada ekspektasi, tetapi pasar valas telah memposisikan untuk angka yang lebih tinggi,” kata kepala strategi valuta asing global di BMO Capital Markets Greg Anderson.
“Pasar valas telah sangat menarik dolar AS selama beberapa bulan sehingga dengan angka (inflasi) yang masuk jinak, kita hampir keluar dari peristiwa yang dapat mendorong dolar lebih tinggi secara material sebelum akhir tahun,” katanya
Dia juga mencatat pertemuan FOMC minggu depan dan Pidato Powell setelah pertemuan kemungkinan merupakan peristiwa katalis dolar terakhir tahun ini. “Biasanya investor valas mengurangi posisi untuk akhir tahun, tindakan hari ini dolar jatuh di tengah berita netral mungkin merupakan awal dari itu,” pungkas Anderson.
Sumber : medcom.id
Gambar : Lifepal