Arab Saudi Izinkan Jemaah Disuntik Vaksin Rusia untuk Ibadah Haji dan Umrah
Di tengah merebaknya varian covid-19 Omicron, Arab Saudi memberikan persetujuan bagi orang yang disuntik vaksin buatan Rusia, Sputnik untuk melaksanakan ibadah Umrah dan Haji. Padahal, negara lain menutup perbatasan mereka guna menghentikan penyebaran kasus Omicron.
“Kerajaan Arab Saudi telah memberikan persetujuan untuk masuknya individu yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V Rusia mulai 1 Januari 2022,” kata Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang mendanai pengembangan Sputnik V, dilansir dari AFP, Senin, 6 Desember 2021.
Keputusan itu, dinilai akan memungkinkan umat Islam dari seluruh dunia yang divaksinasi dengan Sputnik V untuk berpartisipasi dalam Haji dan Umrah, ke tempat-tempat paling suci Islam di kota-kota Mekkah dan Madinah
Meski demikian, wisatawan asing yang divaksinasi Sputnik tetap wajib dikarantina selama 48 jam dan menjalani tes PCR.
“Arab Saudi telah bergabung dengan lebih dari 100 negara yang menerima pengunjung yang divaksinasi dengan Sputnik,” kata RDIF.
Mereka menambahkan, hanya 15 negara termasuk Amerika Serikat yang saat ini mewajibkan para pelancong untuk disuntik dengan vaksin selain Sputnik.
Haji biasanya membawa jutaan jemaah ke tempat-tempat keagamaan yang padat dan bisa menjadi sumber utama penularan selama pandemi.
Wabah covid-19 untuk tahun kedua memaksa otoritas Saudi untuk secara dramatis mengurangi haji. Hanya 60.000 warga dan penduduk kerajaan yang telah divaksinasi penuh tahun ini.
Virus ini telah menewaskan lebih dari 5 juta orang sejak muncul di Tiongkok pada Desember 2019.
Rusia mendaftarkan Sputnik V pada Agustus 2020 menjelang uji klinis skala besar, yang memicu kekhawatiran di antara para ahli atas proses yang dilacak dengan cepat.
Tapi vaksin itu dinyatakan aman dan lebih dari 90 persen efektif dalam laporan yang diterbitkan oleh jurnal medis terkemuka The Lancet.
Meski demikian, vaksin Rusia sejauh ini belum disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau oleh otoritas medis Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Sementara itu, Arab Saudi diketahui memiliki satu kasus varian terbaru, Omicron. Dalam pernyataan Konsul Jenderal RI di Jeddah akhir pekan kemarin, disampaikan bahwa sejauh ini tidak ada perubahan kebijakan mengenai Haji dan Umrah di Negeri Petro Dolar tersebut.
Sumber : medcom.id
Gambar : CNBC Indonesia