Dolar AS Perkasa Usai Pencalonan Kembali Powell Jadi Bos The Fed
Dolar AS (USD) mencapai level tertinggi 16-bulan terhadap euro pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Penguatan terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dinominasikan untuk masa jabatan empat tahun kedua oleh Presiden Joe Biden, sementara mata uang tunggal dirugikan oleh covid-19 terkait penguncian.
Mengutip Antara, Selasa, 23 November 2021, indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang saingannya naik 0,42 persen hari ini menjadi 96,53, tertinggi sejak Juli 2020. Euro merosot 0,58 persen menjadi USD1,1233, juga terlemah sejak Juli 2020.
Mata uang tunggal juga terseret lebih rendah karena kekhawatiran meningkatnya pembatasan baru covid-19 di Eropa, dengan Austria memasuki penguncian penuh lainnya dan Jerman mempertimbangkan untuk mengikutinya.
Anggota dewan Federal Reserve yang merupakan kandidat teratas lainnya untuk jabatan itu, Lael Brainard, akan menjadi wakil ketua, kata Gedung Putih.
“Dengan Powell dicalonkan kembali untuk masa jabatan kedua, menunjukkan prospek kebijakan moneter yang kurang dovish daripada di bawah kepemimpinan Brainard,” kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo, di Washington.
“Sepertinya ada ruang lingkup yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga AS di bawah Powell dengan Powell tetap sebagai Ketua Fed, dan itu secara luas positif untuk dolar,” tambah Manimbo.
Powell dan Brainard mencatat dampak korosif inflasi yang tinggi terhadap ekonomi AS dan keluarga-keluaga Amerika dalam apa yang mungkin menjadi sinyal mengendalikan laju kenaikan hargaa yang cepat sekarang menjadi prioritas utama bank sentral.
The Fed
The Fed akan merilis risalah pada Rabu, 24 November, yang akan dievaluasi untuk setiap indikasi baru hal itu dapat mempercepat pengurangan pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.
Pejabat Fed Richard Clarida dan Christopher Waller pada Jumat, 19 November, menyatakan langkah yang lebih cepat dari pengurangan stimulus mungkin tepat di tengah pemulihan yang cepat dan inflasi yang memanas.
Dolar juga naik 0,79 persen terhadap mata uang safe haven yen Jepang menjadi 114,93, mendekati level tertinggi 4,5 tahun di 114,97 yang dicapai pada 17 November. Greenback juga menguat 0,55 persen terhadap dolar Kanada mencapai tertinggi tujuh minggu di 1,27 dolar Kanada.
“Mengingat kemungkinan bahwa lebih banyak penguncian virus diumumkan dalam beberapa hari dan minggu mendatang, mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti dolar Kanada dapat diperdagangkan defensif sementara penurunan harga minyak memberikan hambatan tambahan,” kata analis di Scotiabank.
Sumber : medcom.id
Gambar : Rosario3.com