Warga Dunia Bakal Pelesiran Lagi, Harga Minyak Naik!

Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Kekhawatiran soal keterbatasan pasokan di tengah potensi peningkatan permintaan masih menjadi faktor pengerek harga si emas hitam.

Pada Senin (8/11/2021), harga minyak jenis brent berada di US$ 83/barel. Naik 0,31% dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 81,67/barel. Bertambah 0,49%.

Pekan lalu, OPEC+ sepakat tetap pada keputusan sebelumnya yaitu menaikkan produksi 400.000 barel/hari setiap bulannya hingga akhir 2021. Tidak ada tambahan lagi, meski berbagai pihak mendorong agar OPEC+ menaikkan produksi demi menyelesaikan krisis energi dunia.

Produksi yang terbatas dibarengi dengan permintaan yang sepertinya bakal membeludak. Ini karena ekonomi yang semakin sehat setelah ‘babak belur’ dihajar pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Misalnya di Amerika Serikat (AS). Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan perekonomian Negeri Paman Sam menciptakan 531.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada Oktober 2021. Jauh lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yaitu 312.000 (angka revisi dari awalnya 194.000), juga konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 450.000.

Data ini menggambarkan bahwa warga Negeri Adidaya sudah kembali bekerja. Artinya, daya beli akan semakin membaik sehingga permintaan terhadap berbagai barang dan jasa meningkat.

Salah satu yang diperkirakan bakal kebanjiran permintaan adalah sektor pariwisata. Setelah hampir dua tahun #dirumahaja karena pandemi (dan tidak punya pekerjaan), kini situasi sudah jauh membaik.

Ketika sektor pariwsata bangkit, maka permintaan terhadap jasa penerbangan ikut terungkit. Otomatis permintaan bahan bakar untuk pesaawat terbang juga akan naik.

“Vaksinasi anti-virus corona terus bertambah. Saya tidak melihat alasan permintaan penerbangan tidak bisa naik,” tegas seorang trader di Singapura, seperti dukutip dari Reuters.

Mulai 8 November 2021, AS membuka pintu bagi wisatawan bagi pengunjung dari 26 negara Eropa (Schengen) yang sudah divaksin dosis penuh. Plus pengunjung dari Inggris, Republik Irlandia, China, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brasil.

Di AS, permintaan terhadap bensin dan minyak diesel masing-masing sudah 99% dan 93% dibandingkan 2019. Sementara permintaan bahan bakar pesawat terbang adalah 80%.

“Namun dengan semakin bertambahnya vaksinasi, pengurangan restriksi, dan peningkatan daya beli, maka selisih permintaan bahan bakar pesawat akan semakin mengecil,” kata Matthew Blair, Analis TPH, seperti diberitakan Reuters.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : detikFinance

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *