Kuartal III, Permintaan Emas Global Jatuh ke Level Terendah

Dewan Emas Dunia (WGC) mengungkapkan permintaan emas global jatuh pada kuartal ketiga ke level terendah sejak kuartal terakhir 2020 karena para investor keuangan menjual logam tersebut. Namun, permintaan dari perhiasan, bank sentral, dan investor ritel yang lebih kecil yang membeli emas batangan dan koin terpantau kuat.

Mengutip Antara, Kamis, 28 Oktober 2021, WGC dalam laporan kuartalan terbarunya mengatakan, total permintaan emas selama Juli-September mencapai 831 ton, turun dari 894,4 ton pada periode yang sama tahun lalu dan 1.084,9 ton pada kuartal ketiga 2019. Angka-angka tersebut menunjukkan dampak berkelanjutan dari pandemi virus korona.

Bank-bank sentral menghentikan pembelian saat virus menyebar dan penutupan toko serta kehilangan pekerjaan menyebabkan penjualan perhiasan anjlok, khususnya di Asia, tetapi ancaman kerusakan ekonomi memicu penimbunan investor yang besar, terutama di Barat. Emas sering dilihat sebagai penyimpan nilai yang aman.

Permintaan bank sentral dan perhiasan sebagian telah pulih karena ekonomi dihidupkan kembali. Investor yang lebih kecil membeli pada tingkat yang lebih cepat daripada sebelum pandemi, tetapi investor yang lebih besar berubah-ubah.

Exchange Traded Funds (ETF) berbasis emas yang dilanda aksi jual tahun lalu karena pertumbuhan ekonomi bangkit kembali dan lagi tahun ini karena perhatian beralih ke kenaikan suku bunga yang akan membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil kurang menarik.

“Untuk setahun penuh, “permintaan konsumen dan bank-bank sentral yang kuat akan mengurangi kerugian dari ETF. Permintaan perhiasan akan terus melebihi level tahun lalu, tetapi permintaan investasi secara total akan lebih lemah pada 2021, meskipun permintaan emas batangan dan koin sehat,” kata Analis Pasar Senior WGC Louise Street.

WGC memperkirakan permintaan dari toko perhiasan sebesar 1.700-1.800 ton untuk 2021, yang akan dibandingkan dengan 1.401 ton pada 2020 dan 2.123 ton pada 2019. Dikatakan tidak akan terkejut jika bank-bank sentral membeli lebih dari 450 ton tahun ini, naik dari 255 ton pada 2020 tetapi di bawah 605 ton yang mereka beli pada 2019.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Pikiran Rakyat

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *