Harga Minyak Bergerak 2 Arah Akibat Tarik Menarik Sentimen

Harga minyak berjangka sedikit bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (30/9) sore waktu AS atau Jumat pagi WIB setelah China melaporkan siap untuk membeli lebih banyak minyak dan pasokan energi lainnya guna memenuhi permintaan yang meningkat.

Mengutip Antara Jumat (1/10), harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman November turun 12 sen atau 0,2 persen ke US$78,52 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November justru menguat 20 sen atau 0,3 persen ke level US$75,03 per barel.

Sebelumnya pada awal perdagangan harga acuan kedua kontrak tersebut sempat jatuh lebih US$1 per barel. Namun demikian, selama September, harga minyak WTI sudah melonjak 9,5 persen, sementara Brent meningkat 7,6 persen.

Sebagai informasi, China belakangan ini mengalami krisis listrik. Di tengah kondisi tersebut, investor juga mengkhawatirkan pasar perumahan dan ekonomi di China.

Pasalnya, di tengah kondisi itu, aktivitas pabrik d China secara tak terduga menyusut pada September sebagai imbas krisis listrik yang terjadi di negara tersebut.

Kondisi itu meningkatkan kekhawatiran pasar atas prospek ekonomi ke depan. Di tengah masalah tersebut, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan negaranya akan berupaya memastikan pasokan energi dan listrik dan akan menjaga operasi ekonomi dalam kisaran yang wajar.

Pernyataan itu sedikit memberikan angin segar bagi minyak. Maklum, China merupakan importir minyak terbesar di dunia.

Namun, angin segar itu belum mampu memberikan dukungan besar bagi harga minyak. Pasalnya, pada saat bersamaan, minyak juga mendapatkan beban dari kenaikan pasokan di AS yang juga merupakan konsumen utama minyak dunia.

Data pemerintah AS pada Rabu (29/9) menunjukkan stok minyak dan bahan bakar naik 4,6 juta barel menjadi 418,5 juta barel pada pekan lalu.

Kenaikan persediaan AS ini terjadi karena produksi di Pesisir Teluk kembali mendekati level yang dicapai sebelum Badai Ida melanda kawasan tersebut sekitar sebulan lalu.

Minyak juga mendapatkan beban dari perkiraan pasar bahwa OPEC+ dalam pertemuan yang mereka lakukan minggu depan akan mempertahankan kesepakatan untuk menambah produksi minyak sebanyak 400 ribu barel per hari.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *