Data Ekonomi AS Tekan Rupiah ke Rp14.255
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.255 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (10/9) pagi. Posisi ini melemah 2,5 poin atau 0,02 persen dari perdagangan sebelumnya yang berada di area Rp14.252 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dolar AS. Tercatat, peso Filipina melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia melemah 0,01 persen, won Korea melemah 0,28 persen, yen Jepang melemah 0,03 persen, baht Thailand melemah 0,1 persen, dan dolar Singapura melemah 0,02 persen.
Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju bergerak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, dolar Kanada menguat 0,04 persen, dan franc Swiss menguat 0,02 persen.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpeluang kembali tertekan hari ini. Pasalnya, data ekonomi AS berupa klaim tunjangan pengangguran mingguan menunjukkan hal positif.
“Data ini menunjukkan jumlah klaim terendah dalam 18 bulan, artinya sudah semakin banyak warga AS yang bekerja kembali,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan data tersebut juga mengartikan bahwa situasi tenaga kerja AS mulai membaik. Dengan begitu, potensi The Fed untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter (tapering off) akan semakin terbuka pada akhir 2021.
“Dolar AS pun bisa menguat dengan kemungkinan tersebut,” jelas Ariston.
Hari ini, rupiah berpotensi melemah ke arah Rp14.230 per dolar AS hingga Rp14.280 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia