IHSG Bakal Dapat Angin Segar dari Penurunan Level PPKM
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat hari ini. Pasar mulai optimistis dengan penurunan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dari level 4 menjadi level 3.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan meramalkan IHSG masih bergerak di area 6.000. Tepatnya, indeks diproyeksi berada dalam rentang support 6.093-6.074 dan resistance 6.131-6.150.
“Pergerakan akan didukung optimisme setelah penurunan level PPKM di wilayah Jabodetabek,” kata Dennies dalam risetnya, dikutip Kamis (26/8).
Namun, pasar juga mengantisipasi keputusan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserves (The Fed) terkait tapering off. Hal tersebut akan mempengaruhi sikap investor dalam bertransaksi di pasar modal.
Diketahui, tapering off artinya mengurangi stimulus moneter yang dikeluarkan bank sentral saat perekonomian sedang terancam dan membutuhkan banyak suntikan likuiditas.
Likuiditas bisa diberikan dengan memangkas suku bunga acuan bank ke level yang sangat rendah hingga nol persen. Selain itu, likuiditas juga bisa diberikan dalam bentuk pembelian surat utang negara.
Sementara, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG rentan terkoreksi hari ini. Menurutnya, pergerakan indeks akan terbatas hingga sore nanti.
“IHSG akan berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar. Hari ini IHSG berpotensi bergerak terbatas,” kata William melalui risetnya.
Ia memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.872 dan resistance 6.123. Meski begitu, William menyarankan pelaku pasar tetap mencermati sejumlah saham, seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sebagai informasi, IHSG berhasil mendarat di zona hijau pada perdagangan kemarin. Indeks menguat 0,39 persen atau 23,74 poin ke level 6.113.
Tercatat, 249 saham menguat, 240 saham melemah, dan 162 saham bergerak stagnan. Sementara, investor asing terlihat beli bersih (net buy) di seluruh pasar (all market) sebesar Rp789,34 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com