Dolar AS Tergelincir di Tengah Rilis Data Ekonomi

Dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena pelaku pasar mencerna data ekonomi terbaru. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,58 persen menjadi 92,9582.

Mengutip Antara, Selasa, 24 Agustus 2021, pada akhir perdagangan di New York, euro meningkat menjadi USD1,1748 dibandingkan dengan USD1,1695 pada hari sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3729 dibandingkan dengan USD1,3622 pada hari sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7216 dari USD0,7136.

Sedangkan dolar AS dibeli 109,68 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 109,80 yen Jepang pada hari sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9124 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9176 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2645 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2844 dolar Kanada.

Reaksi pasar di atas muncul setelah data menunjukkan ekspansi sektor swasta AS melambat tajam di tengah keterbatasan kapasitas dan penyebaran virus varian delta. Indeks Output Gabungan PMI (Indeks Pembelian Manajer) AS mencatat 55,4 pada Agustus, turun tajam dari 59,9 pada Juli, perusahaan data yang berbasis di London IHS Markit melaporkan pada Senin.

Data IHS Markit terbaru mengenai indeks aktivitas bisnis PMI AS tercatat 55,2 pada Agustus, turun dari 59,9 pada Juli, yang menandakan kenaikan paling lemah dalam output sejak Desember 2020, sementara PMI manufaktur AS berada pada 61,2, turun dari 63,4 pada Juli.

Di sisi lain, Bursa saham Amerika Serikat ditutup naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), didukung oleh penguatan di sektor energi. Namun, para investor tetap memperhatikan adanya lonjakan kasus infeksi covid-19 yang bisa mengganggu pemulihan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 215,63 poin atau 0,61 persen menjadi 35.335,71. Sedangkan indeks S&P 500 bertambah 37,86 poin atau 0,85 persen menjadi 4.479,53. Indeks Komposit Nasdaq naik 227,99 poin atau 1,55 persen menjadi 14.942,65.

Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi melonjak 3,77 persen, memimpin kenaikan. Sementara sektor utilitas tergelincir 1,32 persen, merupakan kelompok berkinerja terburuk.

Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi, dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan bobotnya di indeks S&P US Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Investing.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *