IHSG Diramal Loyo Gegara Isu Tapering Off The Fed
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin (23/8).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai isu tapering off alias pengetatan moneter oleh The Fed masih akan membayangi pasar modal hari ini. Sementara, secara teknikal, ia menyebut penguatan bakal tertahan oleh resistance moving average 50.
“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan masih akan dipengaruhi oleh kekhawatiran akan tapering serta perkembangan terkait kasus covid-19 terutama kasus harian di Amerika Serikat yang kembali naik signifikan,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Senin (23/8).
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.907-5.968 dan resistance 6.060-6.091.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan indeks hari ini masih akan terkonsolidasi dengan potensi tertekan. Adapun sentimen yang akan mewarnai perdagangan adalah nilai tukar rupiah dan harga komoditas.
“Pergerakan fluktuatif pada rentang konsolidasi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek,” paparnya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.872 dan resistance 6.123. Adapun saham-saham pilihannya yaitu GGRM, BBRI, SMGR, BBNI, TLKM, AKRA, dan TBIG.
Pada perdagangan sebelumnya, yakni Jumat (20/8), IHSG menguat ke 6.030 atau naik 0,64 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp156,47 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia