Rupiah Pagi Sukses Taklukan Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terpantau menguat ketimbang hari sebelumnya yang berakhir di posisi Rp14.543 per USD. Mata uang Garuda mampu meredam mata uang Paman Sam di tengah lonjakan covid-19 di dalam negeri yang trennya mulai mereda.
Mengutip Bloomberg, Jumat, 23 Juli 2021, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke level Rp14.500 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.500 per USD hingga Rp14.502 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.320 per USD.
Sementara itu, kurs dolar Amerika Serikat menguat tipis pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena pelaku pasar mencerna angka klaim pengangguran mingguan di Amerika Serikat (AS). Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,07 persen menjadi 92,8224.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1771 dibandingkan dengan USD1,1799 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3774 dibandingkan dengan USD1,3715 di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7387 dibandingkan dengan USD0,7357.
Sedangkan dolar AS dibeli 110,14 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 110,27 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9190 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9172 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2556 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2558 dolar Kanada.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat menguat tipis pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), dengan reli di sektor teknologi mengimbangi pelemahan saham energi. Sejauh ini, investor terus mencermati sejumlah data yang dirilis seiring upaya pemulihan yang dilakukan pemerintah.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak sebanyak 25,35 poin atau 0,07 persen menjadi 34.823,35. Kemudian indeks S&P 500 menguat 8,79 poin atau 0,20 persen menjadi 4.367,48. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 52,64 poin, atau 0,36 persen, menjadi 14.684,60.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan sektor teknologi naik 0,71 persen. Sedangkan sektor energi tergelincir sebanyak 1,13 persen, kelompok berkinerja terburuk.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah dengan enam dari 10 saham teratas menurut bobotnya dalam indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan melemah. Reaksi itu muncul setelah data menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran pertama kali secara tak terduga naik minggu lalu.
Sumber : medcom.id
Gambar : BeritaSatu.com