Rilis Data Ekonomi Suram, Dolar AS Jatuh
Kurs dolar AS jatuh dari tertinggi tiga bulan terhadap sejumlah mata uang lainnya pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Pelaku pasar mencerna angka klaim pengangguran yang baru dirilis dengan euro mendapat dukungan saat investor melepaskan mata uang berisiko karena kekhawatiran atas penyebaran varian delta virus korona.
Mengutip Antara, Jumat, 9 Juli 2021, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,24 persen pada 92,417, dari Rabu waktu setempat (Kamis WIB), ketika mencapai 92,844 untuk pertama kalinya sejak 5 April.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi USD1,1839 dibandingkan dengan USD1,1806 AS di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,3776 dibandingkan dengan USD1,3801 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7424 dibandingkan dengan USD0,7487.
Sedangkan dolar AS dibeli 109,81 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 110,61 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9157 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9250 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2532 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2477 dolar Kanada.
Reaksi pasar muncul setelah data menunjukkan peningkatan tak terduga dari pelamar pertama kali untuk tunjangan pengangguran di Amerika Serikat, sebuah indikasi bahwa pemulihan pasar tenaga kerja dari pandemi covid-19 terus berfluktuasi.
Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, meningkat 2.000 menjadi 373 ribu dalam pekan yang berakhir 3 Juli, Departemen Tenaga Kerja melaporkan. Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan akan melihat 350 ribu pemohon pengangguran awal untuk minggu lalu.
“Penyebaran global varian covid telah menambah kekhawatiran bahwa mungkin ada beberapa kekecewaan dalam hal pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang,” kata Ahli Strategi Senior Valas TD Securities Mazen Issa.
“Meskipun kami berhati-hati dalam menafsirkan aksi harga pada saat likuiditas tidak begitu banyak, kami pikir pasar sedang mempertimbangkan potensi ketakutan pertumbuhan karena varian Delta menyebar dan infeksi meningkat,” pungkasnya.
Sumber : medcom.id
Gambar : Pikiran Rakyat