Rupiah Menguat ke Rp14.487 di Tengah PPKM Darurat
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.487 per dolar AS pada Senin (5/7). Posisi ini menguat 45 poin atau 0,31 persen dari Rp14.532 per dolar AS pada Jumat (2/7).
Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya, seperti won Korea Selatan menguat 0,52 persen, baht Thailand 0,5 persen, ringgit Malaysia 0,16 persen, yuan China 0,12 persen, peso Filipina 0,05 persen, dan dolar Singapura 0,02 persen.
Sementara dolar Hong Kong dan yen Jepang melemah 0,01 persen. Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju justru melemah dari dolar AS.
Hanya poundsterling Inggris yang menguat 0,03 persen. Sisanya, rubel Rusia melemah 0,13 persen, dolar Kanada minus 0,11 persen, dolar Australia minus 0,1 persen, franc Swiss minus 0,09 persen, dan euro Eropa minus 0,02 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan menguat karena dolar AS tertekan pada awal pekan ini. Hal ini karena rilis data ekonomi AS pada pekan lalu tidak setinggi ekspektasi pasar.
Kendati begitu, menurutnya, masih ada potensi pelemahan rupiah pada hari ini.
“Rupiah mungkin masih tertekan hari ini ke arah Rp14.570 dengan kisaran support di Rp14.500 per dolar AS,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/7).
Ia menambahkan pelemahan rupiah dipicu kebijakan pemerintah memberlakukan PPKM Darurat pada 3 Juli sampai 20 Juli.
Selain itu, pelemahan juga dipicu peningkatan jumlah kasus harian virus corona di Indonesia yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia