Rekor Kasus Harian Covid-19 Berpotensi Seret IHSG Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (24/6). Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memproyeksikan pergerakan indeks masih akan terbebani oleh kenaikan kasus covid-19 di dalam negeri.
Terlebih, penambahan kasus positif covid-19 pada Rabu (23/6) menyentuh rekor tertingginya selama pandemi yakni mencapai 15.308 kasus.
Pemerintah sendiri telah memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di zona merah penularan covid-19 pada 22 Juni hingga 5 Juli mendatang.
Namun pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi sentimen eksternal seperti kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reverse. “Selain itu investor akan mencermati rilis data ekonomi AS,” terang Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.979-6.002 dan resistance 6.098-6.162.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi yang masih terus menggelayuti sektor riil. “Sehingga kinerja emiten disinyalir belum akan dapat membaik dengan cepat,” ucapnya.
Hal ini juga diperburuk dengan minimnya sentimen serta capital inflow yang belum melaju signifikan ke pasar modal, sehingga rentang konsolidasi belum akan ditinggalkan oleh IHSG.
“Potensi penurunan terlihat lebih besar dibanding keinginan naik, IHSG berpotensi melemah,” jelasnya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.876 dan resistance 6.123. Sementara saham-saham pilihannya hari ini antara lain ADHI, UNVR, BBCA, BINA, SMRA, PWON, BBNI, ICBP, dan TBIG.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (23/6), IHSG melemah ke 6.034 atau turun 53,29 poin atau 0,88 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp435,7 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : iNews