Inflasi AS Tembus Level Tertinggi Sejak 2008
Inflasi di AS meroket pada periode Mei 2021, mencetak level tertinggi sejak Agustus 2008. Inflasi melonjak 5 persen jika dibandingkan dengan inflasi periode yang sama tahun lalu. Secara bulanan, inflasi tercatat naik 0,6 persen.
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, di luar harga makanan dan energi atau dua komponen yang paling volatil, inflasi tercatat sebesar 3,8 persen atau inflasi tertinggi sejak Juni 1992.
Inflasi inti (core inflation) atau inflasi di luar komponen makanan dan energi tercatat sebesar 0,7 persen, turun dari April yang sebesar 0,9 persen.
Walau inflasi Mei lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom, namun Ekonom Economist Intelligence Unit Cailin Birch mengaku tidak kaget.
“Indeks harga konsumen mencapai titik terendah selama krisis virus corona di bulan yang sama tahun lalu. Dikombinasikan dengan pertumbuhan harga yang tinggi baru-baru ini di beberapa area tertentu membuat angka inflasi secara year on year (tahunan) menjadi besar, ” kata Birch dikutip dari CNN Business, Jumat (11/6).
Diproyeksikan tak bakal berlangsung lama, menurut Birch, inflasi akan mereda kembali ke kisaran 2 persen hingga 3 persen pada paruh kedua tahun ini.
Namun, masalah rantai pasokan dan permintaan yang meningkat berpotensi terus mengangkat harga lebih tinggi. Misalnya, harga mobil bekas dan truk lagi-lagi naik tajam 7,3 persen pada Mei. Selama 12 bulan terakhir, harga naik 29,7 persen tanpa penyesuaian musiman.
Pasar mobil bekas laris manis karena beberapa faktor, seperti rendahnya suku bunga bank, persediaan mobil sewaan yang terbatas, kekurangan chip global, serta keengganan pekerja menggunakan transportasi umum turut menyumbang inflasi.
Meskipun kenaikan indeks harga Mei didorong oleh hanya beberapa kategori, tapi tekanan inflasi terlihat di seluruh laporan. Misalnya, perabot rumah tangga, tarif penerbangan, dan biaya pakaian yang naik dengan cepat. Perabotan mencatat kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 1976.
Belum lagi masyarakat AS yang kembali makan di restoran saat ekonomi dibuka kembali. Harga dalam kategori ‘konsumsi di luar rumah’ naik 0,6 persen, laju tercepat sejak September lalu.
Harga makanan restoran mengalami kenaikan karena pengusaha membayar pekerja mereka lebih besar sebagai insentif agar mereka mau kembali bekerja.
Walau jutaan orang tetap menganggur akibat pandemi, para pengusaha melaporkan tantangan menemukan staf yang berkualitas. Berbagai perusahaan menawarkan upah minimum yang lebih tinggi untuk menarik minat pekerja.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia