Harga Minyak Menguat Berkat Optimisme Permintaan
Harga minyak mentah global menguat pada perdagangan Selasa (1/6), waktu Amerika Serikat (AS), ditopang ekspektasi peningkatan permintaan bahan bakar selama musim panas di Amerika Serikat.
Melansir Antara, Rabu (2/6), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 93 sen atau 1,3 persen menjadi US$70,25 per barel. Harganya sempat menyentuh US$71 per barel yang merupakan harga tertinggi sejak 8 Maret 2020.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli naik US$1,40 atau 2,1 persen menjadi US$67,72 per barel.
Peningkatan permintaan minyak bertepatan dengan akhir pekan Memorial Day, sehingga naik 9,6 persen di atas rata-rata empat pekan sebelumnya. Itu adalah permintaan akhir pekan tertinggi sejak musim panas 2019.
Sementara itu, stok minyak mentah AS diperkirakan turun 2,1 juta barel pekan lalu, sehingga mendorong harganya.
Harga minyak juga ditopang oleh data China yang menunjukkan bahwa aktivitas pabrik pada Mei tumbuh pada laju tercepat tahun ini.
Di sisi lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau OPEC+, juga sepakat untuk melanjutkan pelonggaran pembatasan pasokan secara perlahan. Sumber OPEC+ menilai bakal ada peningkatan pasokan dari Iran sejalan dengan keputusan OPEC+ itu.
“Kesepakatan dengan Iran sangat berubah-ubah tentang apakah negara itu akan melakukan atau tidak (peningkatan pasokan), yang membuat pasar tegang,” kata Mitra di Again Capital LLC di New York John Kilduff.
OPEC+ memutuskan pada April untuk mengembalikan 2,1 juta barel per hari (bph) pasokan ke pasar dari Mei hingga Juli. Hal ini untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan global meskipun jumlah kasus virus corona di India, konsumen minyak terbesar ketiga di dunia masih tinggi.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia