Harga Emas Naik Dipicu Turunnya Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS

Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga emas balik menguat dari akhir pekan lalu, karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih rendah, sehingga mendukung daya tarik emas.

Sementara itu, investor sedang menunggu data minggu ini yang akan menilai sejauh mana laju pemulihan ekonomi Amerika Serikat.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange naik USD7,8 atau 0,42% menjadi USD1.884,50 per ounce. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 7 Januari.

Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn menilai, penurunan dolar dan imbal hasil AS sebagai pendukung menguatnya harga emas. Namun demikian, harga emas dibatasi menguatnya pasar saham, Wall Steet.

Dolar melemah 0,2% dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun ke level terendah dalam hampir dua minggu. Hal ini mengurangi peluang kerugian bagi investor yang memiliki emas.

“Jika (Data) keluar secara substansial lebih baik dari yang diharapkan, itu mungkin akan menjadi bearish untuk emas. Bahkan jika data lebih buruk dari perkiraan emas bisa diperdagangkan menembus USD1.900 dolar AS lebih cepat,” ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (25/5/2021).

Investor minggu menanti kebijakan Federal Reserve (Fed), apakah akan tetap berpegang pada kebijakan sebelumnya atau tidak. Selain itu, investor juga menanti rilis data ekonomi, termasuk Produk Domestik Bruto AS, klaim pengangguran.

Sementara itu, harga emas juga naik didukung jatuhnya bitcoin. Turbulensi aset kripto seperti bitcoin memberikan dukungan tertentu bagi emas, dengan modal spekulatif mengalir kembali ke emas.

“Harga emas sangat kuat pada level ini. Ada banyak hal yang dapat menakut-nakuti investor agar ingin membeli emas, tetapi kami juga memiliki situasi di mana di Eropa, AS dan Kanada, di mana vaksin mulai berdampak positif,” kata Managing Partner CPM Group, Jeffrey Christian.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 41,9 sen atau 1,52% menjadi USD27,905 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik USD8,2 atau 0,70% menjadi USD1.177,60 per ounce.

 

 

 

Sumber : okezone.com
Gambar : Antaranews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *