Harga Minyak Menguat Terkerek Kenaikan Produksi OPEC+
Harga minyak mentah dunia menguat pada akhir perdagangan Selasa (27/4), waktu AS. Penguatan terjadi karena negara-negara produsen minyak dan sekutunya atawa OPEC+, tidak mengubah proyeksinya pada tahun ini.
Mengutip Antara, Rabu (28/4), harga minyak mentah berjangka Brent pengiriman Juni naik 77 sen atau 1,2 persen menjadi US$66,42 per barel.
Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 1,7 persen ke level US$62,94 per barel.
OPEC+ memutuskan untuk tak mengubah prediksi permintaan minyak dunia, meski kasus penularan covid-19 di India melonjak. OPEC+ tetap akan menaikkan produksi mulai 1 Mei 2021 mendatang.
Hanya saja, jumlah kenaikannya dikurangi dari target awal yang disusun sebelum ada lonjakan kasus penularan covid-19 di India.
India, importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia mencatatkan kenaikan kasus penularan covid-19 lebih dari 300 ribu orang per hari. Pemerintah India melaporkan total pasien meninggal akibat covid-19 mencapai 200 ribu orang.
“Kemungkinan peningkatan produksi OPEC+ dapat saling silang dengan melemahnya permintaan minyak Asia. Ini menunjukkan kemungkinan berakhirnya pengurangan surplus pasokan minyak global,” ucap Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch.
Rekor pemotongan pasokan OPEC+ tahun lalu mampu mendorong pemulihan harga minyak dari posisi terendah. Sebagian besar pembatasan produksi masih berlaku hingga Mei 2021.
“OPEC+ melakukan pendekatan yang hati-hati, kami memperkirakan pasar minyak akan kekurangan pasokan sebesar 1,5 juta barel per hari tahun ini dan memperkirakan Brent mencapai US$75 per barel pada paruh kedua tahun ini,” kata Analis GWM UBS Giovanni Staunovo.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id