Rupiah Kian Perkasa di Rp14.512 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.512 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (20/4) pagi. Posisi tersebut menguat 0,24 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp14.565 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,12 persen, dolar Singapura menguat 0,17 persen dan dolar Taiwan menguat 0,28 persen.
Kemudian yuan China menguat 0,15 persen, won Korea Selatan menguat 0,35 persen, ringgit Malaysia menguat 0,1 persen dan bath Thailand melemah 0,04 persen, dan peso Filipina menguat 0,13 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, dolar Kanada menguat 0,2 persen, dan dolar Australia menguat 0,35 persen. Sementara, franc Swiss melemah 0,07 persen.
Analis Komoditas Ariston Tjendra memprediksi rupiah bergerak ke zona merah hari ini. Kenaikan tingkat imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen negatif untuk rupiah.
“Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mendaki lagi ke atas 1,60 persen pada perdagangan kemarin. Hal ini berpotensi menekan turun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Dari dalam negeri, pasar akan menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan. Mayoritas pihak berspekulasi bank sentral akan menahan suku bunga acuan di level 3,5 persen.
Sementara, pasar sendiri juga memprediksi The Fed mengetatkan kebijakan moneternya. Dengan begitu, bila BI memangkas suku bunga acuan, maka potensi pelemahan rupiah akan lebih besar.
“Bila BI mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya, pelemahan rupiah mungkin bisa tertahan,” kata Ariston.
Menurutnya, hari ini rupiah masih akan berada di area Rp14.500 per dolar AS. Tepatnya, rupiah diproyeksi bergerak dalam rentang Rp14.500 per dolar AS hingga Rp14.580 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika