Mata Uang Asia Perkasa, Rupiah Meradang ke Rp14.547
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.547 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (9/4) pagi. Mata uang Garuda melemah 0,06 persen jika dibandingkan perdagangan Kamis (8/4) sore di level Rp14.535 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,03 persen, dolar Singapura menguat 0,05 persen, dolar Taiwan menguat 0,02 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,04 persen.
Kemudian, yuan China menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,02 persen dan bath Thailand terpantau menguat 0,08 persen. Hanya peso Filipina dan rupee India yang melemah masing-masing 0,12 persen dan 0,07 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Dolar Kanada melemah 0,07 persen dan poundsterling Inggris melemah 0,02 persen. Sedangkan, dolar Australia menguat 0,14 persen dan franc Swiss menguat 0,02 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kemarin, Kamis (8/4), terkoreksi ke kisaran 1,61 persen. Ini bisa menjadi alasan penguatan nilai tukar regional, termasuk rupiah, terhadap dolar AS hari ini.
“Penegasan Jerome Powell bahwa tekanan inflasi hanya jangka pendek, membantu penurunan yield treasury tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Di sisi lain, isu penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh IMF dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen masih berpeluang menekan nilai tukar rupiah hari ini.
“Rupiah berpotensi menguat ke area Rp14.500 per dolar AS hari ini, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.550 per dolar AS,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Vibiznews.com