FOMC: The Fed Janji Pertahankan ‘Easy Policy’
Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve System (Fed) mengatakan easy policy akan tetap berlaku sampai “menghasilkan” lapangan pekerjaan yang lebih kuat dan inflasi.
Dilansir dari CNBC International, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (7/4/2021) merilis risalah dari pertemuan 16-17 Maret lalu, saat investor mencari indikasi tentang ke mana arah kebijakan di masa depan.
Ringkasan pertemuan menunjukkan para pejabat melihat ekonomi meningkat secara substansial, dengan melihat lebih banyak kemajuan yang dibutuhkan sebelum perubahan kebijakan.
Anggota mengatakan US$ 120 miliar atau setara dengan Rp 1,7 triliun (asumsi Rp 14.500/US$) sebulan dalam pembelian obligasi sudah memberikan dukungan substansial bagi perekonomian.
“Para peserta (pertemuan The Fed) mencatat bahwa mungkin akan membutuhkan waktu sampai kemajuan substansial lebih lanjut menuju sasaran ketenagakerjaan maksimum dan stabilitas harga Komite akan terwujud,” kata Fed.
“Sesuai dengan pedoman berbasis hasil komite, pembelian aset akan berlanjut setidaknya pada kecepatan sampai saat itu.”
Pada pertemuan tersebut, badan pembuat kebijakan Fed memilih untuk menjaga suku bunga pinjaman jangka pendek mendekati nol dan terus membeli setidaknya US$ 120 miliar obligasi setiap bulan.
Selain itu, komite menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi ke depan. Prospek median untuk PDB pada tahun 2021 naik menjadi 6,5%, peningkatan besar dari ekspektasi 4,2% dalam proyeksi Desember.
Pejabat juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran bisa turun menjadi 4,5% pada akhir tahun dan inflasi bisa mencapai 2,2%, sedikit di atas target tradisional Fed 2%.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : insight kontan