Stimulus AS US$2 Triliun Bisa Bikin IHSG Mengilap
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (7/4). Namun, penguatan indeks saham terbatas.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memproyeksikan indeks saham menguat terbatas karena didorong optimisme sentimen global terkait stimulus US$2 triliun yang akan digelontorkan Presiden AS Joe Biden.
Selain itu, pergerakan indeks saham saat ini berada di area jenuh jual (oversold). Sehingga, indeks berpotensi mengalami teknikal rebound.
“Namun, perlu diwaspadai saat ini pergerakan masih dalam tren bearish jangka menengah,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Rabu (7/4).
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.920-5.961 dan resistance 6.025-6.048.
Sepaham, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut indeks saham bisa bergerak di zona hijau jelang rilis data cadangan devisa yang diperkirakan berada dalam rentang stabil pada hari ini.
Selain itu, masih tercatatnya arus modal masuk (capital inflow) secara tahun berjalan juga turut menopang indeks.
“Pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Jelang rilis data perekonomian cadangan devisa pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil tentunya akan memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG,” bebernya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.827 dan resistance 6.088. Adapun saham-saham pilihannya, yaitu BBCA, AKRA, EXCL, INDF, JSMR, BBNI, SMRA, dan KLBF,
Pada perdagangan sebelumnya, yakni Selasa (6/4), IHSG menguat ke 6.002 atau naik 32,48 poin atau 0,54 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp315,51 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia