Rupiah Menguat Rp14.520 Usai Libur Paskah
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.520 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (5/4) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,03 persen jika dibandingkan perdagangan Kamis (1/4) sore di level Rp14.525 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,10 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,06 persen.
Kemudian, won Korea Selatan menguat 0,03 persen, peso Filipina menguat 0,05 persen, dan rupee India menguat 0,16 persen.
Sebaliknya, yuan China melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia melemah 0,04 persen dan bath Thailand terpantau menguat 0,09 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,06 persen dan dolar Australia melemah 0,17 persen. Sedangkan, dolar Kanada dan franc Swiss masing-masing menguat 0,11 persen 0,47 persen.
Analis sekaligus Direktur Utama PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo memprediksi mata uang garuda akan kembali tertekan pada hari ini dengan pergerakan di rentang Rp14.440-14.590 per dolar AS.
Berbanding terbalik dengan rupiah, sepekan terakhir indeks dolar justru menguat 0,25 persen.
“Penguatan indeks dolar terjadi seiring dengan kenaikan yield surat utang jangka panjang Pemerintah AS,” imbuh Dikki melalui keterangan tertulis.
Di dalam negeri, hubungan antara obligasi dan harga saham juga berlawanan arah. Artinya, jika terjadi kenaikan yield, maka harga saham cenderung menurun seperti yang terjadi belakangan ini.
“Capital outflow (arus modal keluar) ini lah yang menjadi pemicu pelemahan rupiah. Di sisi lain prospek perekonomian AS yang lebih cerah juga membuat dolar AS bangkit dari keterpurukan,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Portonews.com