Pengusaha Pasrah PPKM Mikro Kembali Diperpanjang
Pengusaha mengaku pasrah dengan langkah pemerintah memperpanjang kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sarman Simanjorang mengatakan hal tersebut mau tak mau harus diikuti meski kerugian tak bisa dihindari. Pasalnya tanpa pembatasan, penularan virus covid-19 akan sulit untuk dihentikan.
“Saya kira pemerintah juga menilai kalau pengendali belum sesuai standar WHO. Jadi memang harus dilanjutkan. Memang kerugiannya sudah pasti di dunia usaha, hampir 90 persen lah terdampak walaupun skalanya mikro,” ucapnya saat dihubungi CNNIndonesia.com Senin (8/3).
Ia hanya berharap kebijakan PPKM dapat efektif menurunkan tingkat penularan virus covid-19 dalam waktu sebulan ke depan. Sehingga pada saat memasuki bulan puasa, pembatasan bisa dicabut dan ekonomi dapat bergerak lebih cepat.
“Jadi sembari program vaksin berjalan, kami pengusaha tidak apa-apa diperpanjang supaya cepat (selesai). Supaya nanti kebijakan pemerintah bisa diperlonggar. Harapan kami adalah kurang lebih sebulan lagi kita akan memasuki bulan puasa, nanti ini jadi momentum untuk dapat menggairahkan ekonomi,” imbuh Sarman.
Secara terpisah, Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan kebijakan PPKM mikro lebih baik ketimbang Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) yang sebelumnya diterapkan pemerintah.
Pasalnya, menurutnya, hasil dari kebijakan tersebut tak berbeda jauh di mana penularan dapat sama-sama berhasil ditekan. Terbukti dalam beberapa hari terakhir kasus harian mulai melandai di bawah 10 ribu.
“Kebijakan mal bisa buka sampai jam 21.00 WIB saat PPKM itu juga menolong pengusaha dan kita lihat juga angkanya menurun,” tuturnya.
Meski demikian, Stefanus menyampaikan hingga saat ini pengusaha mal masih belum mendapatkan keuntungan seperti sebelum pandemi covid-19. Pasalnya masih ada beberapa tenant yang belum boleh membuka usahanya secara penuh seperti tempat karaoke, gym hingga mainan anak-anak.
“Ada mainan anak-anak belum dibuka, kemudian beberapa kegiatan juga dibatasi seperti karaoke tempat gym juga belum, tapi enggak apa-apa. Saya kira kalau dilepas satu-satu pembatasannya kan juga bagus ya,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah dapat mempercepat program vaksinasi covid-19 seiring dengan pemberlakuan PPKM skala mikro di berbagai daerah. Bahkan, ia meminta pelaku usaha di mal diprioritaskan agar aktivitas belanja bisa kembali normal.
“Kami coba bertahan lah (dengan kerugian), sementara kami usahakan ada efisien, sehingga kerugian bisa diperkecil. Selama vaksin belum ada, keyakinan orang belanja perlu waktu. Jadi yang penting sekarang ini pemerintah bisa mempercepat vaksinasi karena kan sekarang lambat ya terkesannya,” tambahnya.
Bahkan, jika diperlukan, pengusaha mal siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan tempat vaksinasi massal covid-19.
“Mal kan juga ada tempat luas. Ada tempat yang bisa dipakai. Kerja sama lah dengan mal. Kan baru mulai dengan rumah sakit swasta. Katanya pusat belanja itu kan prioritas karyawannya,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia