PM India Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri
Perdana Menteri India Narendra Modi disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 buatan dalam negeri pada Senin, 1 Maret 2021. Disuntiknya PM Modi merupakan kelanjutan dari program vaksinasi Covid-19 di India yang sudah dimulai di kalangan tenaga kesehatan pada pertengahan Januari lalu.
Warga berusia di atas 60 tahun, atau mereka yang berusia 45 tahun ke atas dan memiliki penyakit bawaan, kini sudah bisa mengikuti vaksinasi nasional di India.
India, negara dengan angka kasus Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, sejauh ini telah memvaksinasi lebih dari 12 juta tenaga kesehatan dan pekerja di garda terdepan.
“Luar biasa rasanya saat melihat para dokter dan ilmuwan bekerja dengan cepat dalam perang global melawan Covid-19,” tulis PM Modi di Twitter. Ia mengunggah fotonya yang sedang disuntik vaksin Covid-19 buatan dalam negeri di sebuah rumah sakit di New Delhi.
“Saya menyerukan kepada semua yang bisa divaksinasi untuk segera melakukannya. Mari kita bersama-sama membuat India bebas dari Covid-19!” lanjutnya, dikutip dari laman The Straits Times.
Pekan kemarin, Pemerintah India mengizinkan warganya untuk memilih pusat vaksinasi. Lewat izin ini, warga India dapat memilih apakah ingin disuntik vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, Covaxin, atau produk buatan perusahaan AstraZeneca.
Program vaksinasi Covid-19 di India berjalan lebih lamban dari perkiraan karena sejumlah tenaga kesehatan cenderung menolak Covaxin. Vaksin tersebut disetujui penggunaannya di India tanpa adanya data efikasi uji klinis tahap akhir.
Covaxin, vaksin buatan Bharat Biotech dan Dewan Riset Medis India, sejauh ini hanya dipilih sekitar 11 persen dari total orang yang telah divaksinasi di India.
Bharat Biotech mengatakan data efikasi dari uji klinis tahap akhir di hampir 26 ribu relawan yang telah disuntik Covaxin akan keluar dalam waktu dekat. Perusahaan tersebut, dan juga pengawas obat dan makanan India, menegaskan bahwa Covaxin aman dan efektif berdasarkan studi fase awal dan menengah.
Sumber : Medcom.id
Gambar : Medcom.id