Mengawali Maret, IHSG Diprediksi Tertekan

Mengawali pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan pergerakan akan dipengaruhi hasil voting DPR Amerika Serikat yang telah menyetujui kebijakan stimulus.

“Dari dalam negeri investor akan mencermati rilis data manufaktur dan data inflasi,” kata Dennies dalam riset hariannya, Senin, 1 Maret 2021.

Sementara secara teknikal, IHSG diprediksi melemah karena indikator stochastic membentuk dead cross di area overbought mengindikasikan tren pelemahan.

IHSG diramal akan diperdagangkan di level support 6.124-6.182 dan resistance 6.300-6.360.

Sementara bila menilik bursa global pada akhir pekan, bursa Amerika Serikat ditutp bercampur. Menurut Dennies, investor masih mencemaskan Treasury Yield yang terus meningkat hingga level 1,6 persen pada perdagangan Kamis lalu, namun berhasil turun ke level 1,41 persen.

Di sisi lain, investor juga masih cukup positif terhadap kondisi vaksinasi covid-19. Johnson & Johnson baru saja mendapat rekomendasi penggunaan vaksin produksinya untuk pasien usia 18 tahun ke atas.

“Hal tersebut menambahkan harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan dampak covid-19,” jelasnya.

Sedangkan untuk bursa Asia dibuka menguat seiring dengan data ekonomi Tiongkok yang dilaporkan membaik. PMI Tiongkok tercatat pada level 50,6 masih menunjukkan pertumbuhan meskipun di bawah PMI Januari yaitu 51,3.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bareksa

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *