Harga Emas Antam Hari Ini 15 Februari, Mandek di Rp940 Ribu
Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam berada di level Rp940 ribu per gram pada Senin (15/2). Harga emas terpantau stagnan jika dibandingkan harga sebelumnya pada Sabtu (13/2).
Serupa, harga pembelian kembali (buyback) juga stagnan di area Rp820 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp520 ribu, 2 gram Rp1,82 juta, 3 gram Rp2,7 juta, 5 gram Rp4,47 juta, 10 gram Rp8,89 juta, 25 gram Rp22,11 juta, dan 50 gram Rp44,14 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp88,21 juta, 250 gram Rp220,26 juta, 500 gram Rp440,32 juta, dan 1 kilogram Rp880,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,07 persen ke level US$1.824,5 per troy ons. Harga emas di perdagangan spot naik 0,03 persen ke US$1.824,8 per troy ons pada pagi ini.
Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan posisi harga logam mulia tersebut dipengaruhi pasar global yang masih libur.
“Hari ini harga emas stagnan karena di market Asia masih libur Hari Raya Imlek dan AS libur Washington Day,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Ia menuturkan sebelumnya dalam dua hari perdagangan berturut-turut harga emas terpantau melemah.
Menurutnya, penurunan tersebut dipicu aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar setelah memecahkan rekor kenaikan hingga 2,59 persen pada awal pekan lalu.
Selain itu, harga emas tertekan penguatan dolar AS. Pasalnya, investor global cenderung masih memburu dolar AS ketimbang mata uang negara lain karena khawatir terhadap risiko perekonomian.
Seperti diketahui, harga emas selalu berbanding dengan pergerakan dolar AS. “Akan tetapi, pelemahan emas saat ini dianggap sehat dalam pergerakan pasar karena telah menguat pekan lalu,” imbuh dia.
Namun, Dikki menuturkan harga emas berpeluang menguat ditopang oleh stimulus fiskal AS senilai US$1,9 triliun.
Menurutnya, stimulus jumbo itu kemungkinan digelontorkan dalam beberapa pekan ke depan karena Kongres AS sudah merestui anggaran negara 2021 termasuk di dalamnya stimulus fiskal tersebut.
“Stimulus AS mengancam terjadinya inflasi. Tentunya hal ini dapat membuat indeks dolar AS mengalami pelemahan dalam jangka panjang dan harga emas dapat terkerek naik,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : AyoSemarang.com