Rupiah Menguat ke Rp14.057, Tapi Potensi Tertekan
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.057 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (29/1) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,16 persen jika dibandingkan perdagangan Kamis (28/1) sore di level Rp14.077 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,25 persen, dolar Singapura melemah 0,08 persen.
Kemudian, rupee India melemah 0,17 persen, yuan China melemah 0,20 persen, ringgit Malaysia melemah 0,14 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,01 persen.
Sebaliknya, won Korea Selatan menguat 0,35 persen, peso Filipina menguat 0,07persen dan dolar Taiwan menguat 0,10 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,01 persen dan dolar Australia menguat 0,20 persen.
Sebaliknya, dolar Kanada melemah 0,04 persen dan franc Swiss melemah 0,05 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan meski sentimen terhadap aset berisiko membaik karena indeks saham AS berhasil menguat kemarin, namun rupiah kelihatannya masih akan tertekan terhadap dolar AS hari ini.
“Pasar masih mengkhawatirkan peningkatan kasus covid-19 di dunia dan di dalam negeri yang bisa membatasi pemulihan ekonomi,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, pasar juga masih merespons negatif terhadap kemungkinan molornya kesepakatan stimulus fiskal AS serta jumlahnya yang berpotensi lebih kecil.
“Stimulus AS yang cepat dan besar bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk masuk ke aset berisiko.Hari ini pergerakan rupiah berada di kisaran Rp14.030-14.150 per dolar AS,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id