Rupiah Loyo di Rp14.055 per Dolar AS Pada Awal Pekan

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.055 per dolar AS pada Senin (25/1) pagi. Posisi tersebut melemah 0,15 persen dibandingkan perdagangan Jumat (22/1) sore di level Rp14.035 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,07 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dolar Taiwan melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,17 persen, ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, dan yuan China melemah 0,06 persen.

Sebaliknya peso Filipina menguat 0,01 persen, rupee India menguat 0,03 persen dan bath Thailand terpantau menguat 0,01 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, dolar Australia menguat 0,04 persen, dan dolar Kanada menguat 0,05 persen. Hanya franc Swiss yang terpantau melemah 0,06 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pagi ini aset berisiko seperti indeks saham Asia sebenarnya terlihat mengalami kenaikan.

Ia menilai pasar kemungkinan masih merespons positif rencana pemerintahan Joe Biden untuk merilis stimulus sebesar US$1,9 triliun.

“Sentimen ini mungkin bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/1).

Tapi, lanjut Ariston, pasar masih mengkhawatirkan kasus covid-19 yang terus meningkat di dunia dan juga di Indonesia karena dapat memicu pembatasan aktivitas baru. “Hal ini memberikan tekanan untuk rupiah,” tuturnya.

Selain itu, bila pasar kembali merespon kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, rupiah juga berpotensi melemah kembali. “Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000-Rp14.100 per dolar AS,” pungkasnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *