Biden Tak Berniat Pindahkan Kedubes AS dari Yerusalem
Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, nampaknya tidak akan membatalkan keputusan pendahulunya, Presiden Donald Trump, yang memindahkan kedutaan besar mereka untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Biden juga nampaknya akan tetap mempertahankan langkah Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Hal itu diutarakan calon Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam sidang verifikasi di Senat pada Selasa (18/1).
Ketika ditanya oleh Senator Ted Cruz terkait apakah AS akan tetap mempertahankan pendiriannya soal Yerusalem dan lokasi kedutaan besarnya untuk Israel di kota itu, Blinken menjawab “Ya dan Ya” tanpa ragu.
Berlawanan dengan konsensus dan hukum internasional, pada 2017 Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Padahal, kota suci tiga agama itu telah lama diperebutkan Israel-Palestina dan kini di mata dunia berada dalam status quo.
Palestina dan Israel sama-sama menganggap Yerusalem sebagai ibu kota negara.
Langkah Trump tersebut dinilai banyak pihak semakin memperkecil peluang perdamaian Israel-Palestina dan pembentukan negara Palestina itu sendiri.
Dalam sidang itu, Blinken mengisyaratkan bahwa Biden akan berupaya lebih keras untuk merealisasikan pembentukan negara Palestina, meski mengaku kesulitan yang mungkin dihadapi.
“Satu-satunya cara untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi, demokratis, dan untuk memberikan Palestina sebuah negara yang menjadi hak mereka adalah melalui apa yang disebut solusi dua negara,” ujar Blinken seperti dikutip AFP.
“Saya pikir secara realistis sulit untuk melihat prospek jangka pendek untuk bergerak maju dengan itu,” katanya menambahkan.
Namun, Blinken menuturkan yang terpenting adalah memastikan bahwa tidak ada pihak yang mengambil langkah-langkah yang membuat proses perdamaian yang sudah sulit menjadi lebih menantang.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia