Rupiah Melemah ke Rp14.074 di Tengah Penguatan Mata Uang Asia
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.074 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (19/1) pagi. Mata uang Garuda melemah 0,21 persen dibandingkan perdagangan Senin (18/1) sore di level Rp14.070 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,17 persen , dolar Taiwan menguat 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,17 persen, peso Filipina menguat 0,02 persen, yuan China menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,12 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,21 persen.
Sebaliknya, yen Jepang melemah 0,08 persen dan rupee India melemah 0,29 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,15 persen dan dolar Australia melemah 0,33 persen. Sedangkan dolar Kanada menguat 0,21 persen dan franc Swiss menguat 0,04 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan rupiah berpotensi kembali melemah hari ini. Penyebab pelemahan rupiah masih tak jauh berbeda pelantikan Joe Biden menjadi Presiden AS.
“Dolar bisa menguat, sementara ekspektasi rupiah cenderung melemah seperti kemarin,” ucap Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Penguatan dolar AS, sambung Lukman, didorong oleh optimistis pasar terhadap ekonomi negara tersebut jelang pergantian presiden.Untuk hari ini, ia melihat rupiah akan bergerak terbatas. Tepatnya, rupiah akan berada dalam rentang support Rp14.050 per dolar AS dan resistance Rp14.150 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com