Rupiah Lesu ke Rp13.905 per di Tengah Pelemahan Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp13.905 per dolar AS pada Selasa (5/1). Posisi tersebut melemah 0,07 persen dibandingkan perdagangan Senin (4/1) sore yang di level Rp13.895 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,10 persen , dolar Taiwan menguat 0,26 persen, rupee India menguat 0,13 persen,yuan China menguat 0,04 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,03 persen.
Sebaliknya, won Korea Selatan melemah 0,43 persen, peso Filipina melemah 0,06persen, yen Jepang melemah 0,02 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,15persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,01 persen dan dolar Australia melemah 0,18 persen. Sedangkan dolar Kanada menguat 0,05 persen dan franc Swiss menguat 0,02 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan dolar AS sebenarnya terlihat masih tertekan. Tapi, di tengah pelemahan itu, aset berisiko seperti rupiah mendapatkan sentimen negatif dari kekhawatiran pasar atas covid-19.
“Indeks dollar AS masih di kisaran 89 pada pagi hari ini sama seperti kemarin,” ucap Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/1).
Menurutnya, rupiah masih berpotensi menguat hari ini. Pasalnya dolar AS ke depan masih berpotensi melemah dengan ekspektasi akan adanya lanjutan stimulus fiskal AS.
“Di sisi lain Bank Sentral AS tetap menahan suku bunga acuan di level rendah. Potensi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp13.800-14 ribu per dolar AS,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : SINDOnews