Inggris Mulai Vaksinasi Corona, Rupiah Menguat ke Rp14.095
Harga emas terjatuh lagi. Kali ini pemicunya adalah penguatan Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.095 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (10/12) pagi. Posisi tersebut menguat 0,11 persen dibandingkan perdagangan Selasa (8/12) sore di level Rp14.110 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS.
Yen Jepang melemah 0,04 persen, dolar Taiwan melemah 0,11 persen, won Korea Selatan melemah 0,24 persen, peso Filipina melemah 0,08 persen, rupee India melemah 0,05 persen, dan yuan China melemah 0,07 persen.
Sebaliknya bath Thailand terpantau menguat 0,08 persen dan dolar Singapura menguat 0,06 persen. Sedangkan ringgit Malaysia terpantau stagnan.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Dolar Kanada melemah 0,03 persen, dolar Australia melemah 0,03 persen, dan franc Swiss melemah 0,01persen. Hanya poundsterling Inggris yang menguat 0,24 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pagi ini nilai tukar emerging market berpotensi menguat terhadap dollar AS karena mendapatkan sentimen positif dari vaksin.
“Vaksin yang sudah mendapatkan persetujuan, sudah mulai disuntikkan ke publik di Inggris. Di AS, pengajuan persetujuan penggunaan untuk vaksin Pfizer sudah mencapai tahap akhir,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Di sisi lain, kebuntuan negosiasi stimulus fiskal AS untuk membantu pemulihan ekonomi di tengah pandemi bakal memberikan tekanan untuk aset berisiko. Sampai hari ini kesepakatan belum tercapai antara dua partai, Demokrat dan Republik, di parlemen AS.
“Oleh karena itu, rupiah mungkin bisa menguat terbatas hari ini dengan kisaran Rp14.050-14.180 per dolar AS,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Investor Daily