Usai Resesi, Pemerintah Incar Laju Ekonomi 0 Persen
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi setidaknya berada di kisaran nol persen pada kuartal IV usai jatuh ke jurang resesi pada kuartal III 2020. Target akan dikejar melalui berbagai upaya.
“Berbagai upaya kami siapkan untuk menjaga pertumbuhan kuartal IV supaya di 2020 kita bisa mendekati nol persen,” ucap Susi, sapaan akrabnya, saat mengisi diskusi virtual yang diadakan oleh IDX Channel, Kamis (19/11) malam.
Susiwijono menjabarkan beberapa upaya untuk mengejar target tersebut. Pertama, memaksimalkan belanja pemerintah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
Strategi ini digunakan karena terbukti berhasil mendongkrak ekonomi pada kuartal III lalu, meski hasilnya masih minus 3,29 persen. Namun, penetrasi belanja pemerintah setidaknya mampu memperbaiki ekonomi dari sebelumnya minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.
“Targetnya, (penyerapan) angggaran (belanja) kalau bisa mencapai 84 persen di akhir November, lalu di Desember bisa 98 persen,” katanya.
Sementara per September 2020, realisasi penyerapan belanja baru mencapai Rp1.841,1 triliun atau 67,2 persen dari target Rp2.739,2 triliun. Namun, pertumbuhannya mencapai 15,5 persen.
Kedua, memaksimalkan serapan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan pagu Rp695,2 triliun. Data terakhir per 11 November 2020, realisasi PEN baru mencapai Rp386,01 triliun atau 55,5 persen dari pagu anggaran.
“Kami upayakan terserap semua,” imbuhnya.
Ketiga, mengawal pengadaan vaksin virus corona atau covid-19. Saat ini, pemerintah tinggal menunggu hasil monitoring dari uji klinis vaksin hasil kerja sama dengan Sinovac, perusahaan farmasi dari China.
Ekonom sekaligus Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menilai upaya mengejar pemulihan dari pengadaan vaksin menjadi hal utama yang harus dipastikan keberhasilannya. Pasalnya, vaksin bisa meningkatkan keyakinan masyarakat, dunia usaha, dan investor.
Apabila keyakinan mereka meningkat, target pertumbuhan ekonomi nol persen pada kuartal IV 2020 menjadi terbuka lebar. Bahkan, ia melihat bukan tidak mungkin ekonomi bisa menyentuh 0,5 persen sampai 1 persen pada kuartal terakhir bila distribusi bisa dilakukan.
“Pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa nol persen di kuartal IV, ini bisa tercapai asal kelas menengah bisa diyakinkan dengan vaksin. Bahkan, selama penanganan covid juga bagus, sisi permintaan akan pulih sendiri, nanti mungkin bansos dan stimulus tidak terlalu dibutuhkan karena perekonomian mengobati dirinya sendiri,” pungkas Ari.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia