Borobudur Marathon 2020 Sejajar dengan London dan Tokyo
Ajang Borobudur Marathon 2020 powered by Bank Jateng berjalan dengan lancar dan penuh akan cerita sejarah.
Elite Race Borobudur Marathon yang berlangsung di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (15/11/2020) tercatat sebagai ajang olahraga pertama yang resmi mendapat izin dari pemerintah.
Selain itu, Elite Race Borobudur Marathon menjadi satu dari tiga ajang lari di dunia yang bisa digelar di era pandemi pada tahun 2020.
Dua ajang lari lainnya yakni London Marathon dan Tokyo Marathon.
Tokyo Marathon lebih dulu digelar pada pertengahan bulan Mei 2020, sementara London Marathon berlangsung pada 4 Oktober 2020.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia juga mampu menyelenggarakan pesta olahraga di tengah ancaman pandemi.
Dengan catatan, protokol kesehatan ketat dan berlapis bagi seluruh orang yang terlibat.
Dalam hal ini, Elite Race Borobudur Marathon 2020 memenuhi hal tersebut. Selain itu, jumlah orang maupun lokasi keberlangsungan acara juga tertutup.
Jumlah peserta lari hanya 26 peserta yang terseleksi oleh PB PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Tak ada sama sekali penonton di lokasi Elite Race Borobudur Marathon 2020. Sebab, ajang tersebut terlaksana di dalam kawasan Candi Borobudur, Magelang, sebelum tempat wisata itu dibuka untuk umum.
” Borobudur Marathon 2020 bisa sejajar dengan Tokyo Marathon dan London Marathon,” kata Wakil Pimpinan Umum Harian Kompas, Budhiman Tanuredjo.
Elite Race Borobudur Marathon 2020, kata Budhiman Tanuredjo, bisa dilakukan berkat kerjasama dengan berbagai pihak, meliputi Bank Jateng sebagai sponsor utama.
Borobudur Marathon 2020 seharusnya bisa menjadi tolok ukur bagi organisasi olahraga di Indonesia untuk berani mengadakan acara mereka di tengah pandemi.
Ketatnya penerapan protokol kesehatan adalah hal wajib saat ini, tetapi bagi penyelenggara Borobudur Marathon 2020 hal tersebut bukan halangan.
“Kita semua harus bangga bahwa Borobudur Marathon bisa menyelenggarakan secara hybrid di era pandemi,” kata Budhiman.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraha, dan Pariwisata (Kadisporapar) Jawa Tengah, Sinung Nugroho Rachmadi.
“Paling tidak, acara ini menginspirasi sport tourism lainnya,” kata Sinung.
“Terbatas, iya. Tetapi ada harapan. Tahun depan optimis lebih hebat,” yakinnya.
Sumber : kompas.com
Gambar : Kompas.com