Rupiah Makin Mendekat ke Level Rp14 Ribu per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.380 per dolar AS pada Kamis (5/11) pagi. Posisi tersebut menguat 1,2 persen dibandingkan perdagangan Rabu (3/1) sore yang di level Rp14.565 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,20 persen, dolar Taiwan menguat 0,08 persen, won Korea Selatan menguat 0,49 persen, peso Filipina menguat 0,04 persen, yuan China menguat 0,06 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,23 persen.
Sebaliknya bath Thailand melemah 0,12 persen, dolar Singapura melemah 0,10 persen dan rupee India melemah 0,48 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju juga bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,25 persen, dolar Australia menguat 0,25 persen dan franc Swiss menguat 0,02 persen. Hanya dolar Kanada yang melemah 0,21 persen.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra data ekonomi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ke-3 bisa menggerakkan rupiah hari ini.
“PDB diprediksi analis minus 3 persen year on year tapi naik 5,34 persen quartal on quartal. Artinya ada pemulihan berjalan meski masih minus secara tahunan,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ia melanjutkan hasil ini mungkin sudah diproyeksikan pasar. Angka pertumbuhan itu menunjukkan ada pemulihan di kuartal ketiga karena PSBB sudah diperlonggar dan stimulus sudah jalan.
Hal ini positif untuk rupiah. Tetapi di sisi lain, ia mengatakan pasar masih mewaspadai pemilu AS. Pasalnya, hasil pilpres bisa menggerakkan dolar AS.
Hasil pilpres AS sudah mulai sedikit dibaca. Kemenangan Biden sudah mulai terlihat setelah hasil perhitungan suara di Wisconsin dan Michigan lebih condong ke Biden.
Pagi ini, menurut Ariston, indeks saham Asia positif kemungkinan karena tanggapan positif pasar terhadap raihan suara Demokrat.
“Tapi perhitungan masih jalan dan kemungkinan akan keluar hasil yang ketat. Banyaknya surat suara yang dikirim melalui pos juga menambah lama perhitungan,” imbuhnya.
Selain itu, menurut Ariston, hasil juga akan semakin lama karena partai pendukung Trump berencana melakukan gugatan hukum terhadap perhitungan suara bila hasilnya kemenangan tipis untuk lawan. Ini akan menambah ketidakpastian di pasar dan dollar AS masih bisa menguat lagi karena ketidakpastian tersebut.
“Rupiah mungkin bergerak melemah tipis terhadap dollar AS hari ini dengan potensi di kisaran Rp14.520-14 600 per dolar AS,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Pikiran Rakyat