Lonjakan Kasus Corona, Spanyol Berencana Lockdown Kota Madrid
Pemerintah kota Madrid, Spanyol tengah mempertimbangkan rencana untuk memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) di lingkungan yang mencatat lonjakan kasus infeksi virus corona. Dibandingkan daerah lain, Madrid merupakan wilayah yang paling terpukul di Spanyol.
Wakil Kepala Kesehatan Madrid, Antonio Zapatero, mengatakan lockdown rencananya akan meliputi aturan pembatasan jumlah pertemuan dan pergerakan warga.
Rencananya pemerintah kota Madrid akan menyampaikan keputusan memberlakukan pembatasan pada akhir pekan.
“Saat ini tingkat infeksi tertinggi masih berada di selatan Madrid,” ujarnya tanpa menyebutkan lingkungan mana yang kemungkinan terpengaruh paling parah.
Tingginya lonjakan kasus bahkan membuat 21 persen tempat tidur di rumah sakit di Brasil telah terisi oleh pasien Covid-19.
Beberapa kelas pekerja di selatan madrid dan kota=kota satelit lainnya dilaporkan mencatat 700 kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir.
Sementara distrik Puente de Vallecas di selatan kota Madrid telah mencatat 1.000 kasus per 100 ribu penduduk.
Mengutip AFP, sebagai perbandingan secara keseluruhan Spanyol kini memiliki sekitar 280 kasus per 100 ribu orang. Jumlah tersebut cenderung lebih tinggi dibandingkan negara tetangga, Prancis yang memiliki 160 kasus per 100 ribu warga.
Penambahan kasus Covid-19 sempat membuat pemerintah Madrid menyarankan warga di daerah dengan tingkat infeksi tinggi untuk tinggal di rumah dan menghindari melakukan perjalanan atau pertemuan yang tidak perlu pada April lalu.
Namun imbauan tersebut tetap tidak menghentikan laju peningkatan infeksi virus corona.
Hingga Selasa (15/9) kasus Covid-19 di Spanyol sebanyak 603.167 dengan 30.004 kematian. Jumlah tersebut menjadikan Spanyol sebagai salah satu negara dengan korban tertinggi akibat Covid-19 di dunia.
Pemerintah Spanyol sebelumnya memberlakukan lockdown nasional pada pertengahan Maret dan sepenuhnya mencabut aturan tersebut di akhir Juni.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia