Sinyal Pulih Ekonomi AS Melemah, Rupiah Menguat ke Rp14.820
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.820 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (15/9) pagi. Mata uang garuda menguat 0,40 persen dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.880 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang Garuda menguat bersama semua mata uang di kawasan Asia lainnya. Terpantau, yen Jepang menguat 0,07 persen, dolar Singapura menguat 0,12 persen, dolar Taiwan naik 0,39 persen, won Korea Selatan naik 0,26 persen, dan peso Filipina bertambah 0,16 persen.
Kemudian, rupee India naik 0,07 persen, yuan China menguat 0,21 persen, ringgit Malaysia naik 0,11 persen, dan baht Thailand naik 0,10 persen terhadap dolar AS.
Tak jauh beda, mayoritas mata uang di negara maju juga perkasa di hadapan dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh dolar Australia naik 0,19 persen, dolar Kanada menguat 0,06 persen, dan franc Swiss bertambah 0,07 persen. Sedangkan, poundsterling Inggris melemah 0,09 persen terhadap dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pasar masih menanti pengumuman hasil rapat The Fed pada Kamis (17/9) mendatang.
Menurutnya, pasar berekspektasi bank sentral AS akan memberikan pernyataan dovish atau pesimis mengenai pemulihan ekonomi AS dan mempertahankan kebijakan longgar lebih lama.
“Ekspektasi ini berpotensi memberikan sentimen positif ke aset berisiko,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/9).
Selain itu, pasar juga masih diselimuti sentimen positif uji coba lanjutan vaksin covid-19, Astrazeneca. Kondisi ini memicu penguatan indeks saham AS pada Senin (14/9).
“Kondisi-kondisi di atas berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini di kisaran Rp14.750-Rp14.950 per dolar AS,” katanya.
Sumber :.cnnindonesia.com
Gambar : Tirto.ID