Rupiah Tertekan ke Posisi Rp14.605 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.605 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (1/9) pagi. Mata uang Garuda melemah 0,22 persen kalau dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.572 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,05 persen, won Korea Selatan melemah 0,28 persen, peso Filipina melemah 0,25 persen, dan yuan China melemah 0,05 persen.
Selanjutnya, ringgit Malaysia melemah 0,18 persen, baht Thailand melemah 0,29 persen dan dolar Singapura melemah 0,08 persen.
Tercatat hanya dolar Taiwan dan rupee India yang menguat masing-masing 0,19 persen dan 1,02 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,07 persen dan dolar Australia menguat 0,38 persen. Sebaliknya, dolar Kanada melemah 0,11 persen dan franc Swiss melemah 0,19 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan tertekannya nilai tukar regional di kawasan Asia disebabkan penguatan dolar AS yang dipicu oleh membaiknya data indeks aktivitas manufaktur AS bulan Agustus yang dirilis semalam.
“Sentimen ini bisa turut menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, ditambah faktor deflasi dalam negeri pada Agustus yang mengindikasikan daya beli masyarakat belum membaik,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Namun, menurut Ariston, di sisi lain sikap the Fed yang masih longgar bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu jauh. “Hari ini, rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.500 per dolar AS sampai Rp14.700 per dolar AS,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com