Polisi Tembak Mati Pria Kulit Hitam, Picu Demo di Los Angeles
Polisi Amerika Serikat dilaporkan kembali menembak mati pria kulit hitam. Insiden itu terjadi di Los Angeles pada Senin (31/8) waktu setempat. Insiden itu pun memicu gelombang unjuk rasa. Para demonstran turun ke jalan-jalan di Los Angeles pada Selasa.
Seperti dikutip dari AFP, Dijon Kizzee dilaporkan tumbang setelah diberondong sedikitnya 20 tembakan.
Pria 29 tahun itu sedang mengendarai sepeda motor ketika para aparat mencoba menghentikannya karena diduga melanggar aturan kendaraan.
Kizzee kemudian melarikan diri, dan para deputi sherif langsung mengejarnya. Dia meninju wajah salah satu aparat sambil melemparkan setumpuk pakaian yang dibawa.
“Para deputi memperhatikan bahwa di dalam pakaian yang dia jatuhkan ada pistol semi-otomatis, di mana terjadi penembakan,” kata Letnan Brandon Dean.
Pengacara hak sipil Ben Crump, yang mewakili keluarga, mengatakan Kizzee ditembak lebih dari 20 kali dan meminta saksi yang mengetahui kejadian itu untuk menghubunginya.
“Mereka bilang dia lari, menjatuhkan pakaian dan pistol,” kata Crump dalam tweet. “Dia tidak mengambilnya (pistol), tapi polisi menembaknya di belakang 20+ kali lalu meninggalkannya selama berjam-jam.”
Deja, seorang wanita yang menyaksikan penembakan itu mengatakan kepada AFP bahwa dia berteriak “jangan tembak dia, jangan tembak dia” ketika para deputi berusaha menghentikan Kizzee.
Insiden itu pun kembali memicu gelombang unjuk rasa. Para demonstran turun ke jalan-jalan di Los Angeles pada Selasa.
Penembakan itu terjadi ketika protes terhadap kekerasan polisi dan rasialisme mengguncang AS dalam beberapa bulan terakhir setelah Kemudian ditambah insiden penembakan Jacob Blake oleh aparat di Kenosha, Wisconsin.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia