Kim Jong-un Kunjungi Daerah Dilanda Topan Bavi

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan mengunjungi daerah yang dilanda Topan Bavi di provinsi Hwanghae barat daya negara itu, dan mendesak upaya untuk menekan kerusakan pada ladang pertanian dan pengurangan hasil panen
Seperti dilaporkan kantor berita Korea Utara, KCNA, yang dikutip kantor berita Korea Selatan, Yonhap News Agency, Jumat (28/8), perjalanan Kim ke provinsi Hwanghae Selatan dilakukan setelah
Topan Bavi melewati garis pantai barat utara pada Kamis (27/8).

Kunjungan itu dipandang bertujuan untuk menyoroti citranya sebagai seorang pemimpin yang peduli pada kehidupan rakyatnya yang terdampak bencana alam.

Dalam kunjungan itu, Kim berharap skala kerusakan akibat Topan Bavi lebih kecil dari yang diperkirakan. Dia juga memuji sistem pengendalian krisis nasional terhadap bencana alam.

Dia menekankan perlunya “mengarahkan upaya untuk meminimalkan kerusakan khususnya di bidang pertanian dan pengurangan hasil panen”, sambil mendesak “kampanye habis-habisan” untuk menyelesaikan pemulihan akibat Topan Bavi.

Provinsi Hwanghae adalah salah satu daerah penghasil beras terbesar di Korea Utara.

“Menjadi salah satu tugas prioritas utama yang harus dilakukan oleh partai kita untuk pergi ke tengah masyarakat dan mendorong mereka, serta dengan tulus membantu ketika mereka berada dalam kesulitan. Komite Sentral partai harus selalu bersama mereka ketika berada dalam kesedihan dan kesusahan,” ujar Kim, menurut KCNA.

KCNA tidak mengungkapkan kapan perjalanan tersebut dilakukan, tapi tampaknya itu terjadi beberapa jam setelah Topan Bavi menghantam Provinsi Hwanghae Selatan pada Kamis pagi waktu setempat.

Selain itu, KCNA melaporkan bahwa badai tropis kedelapan musim ini telah menumbangkan pohon dan tiang listrik, serta membanjiri jalan dan rumah.

Korea Utara tetap waspada karena khawatir topan itu bisa lebih kuat dari Topan Lingling yang meluluhlantakkan banyak wilayah di negara itu pada musim panas lalu.

Korea Utara belum lama ini juga dilanda banjir besar yang disebabkan oleh hujan lebat.

Banjir di daerah penghasil beras meningkatkan kekhawatiran bakal terjadi kekurangan pangan di negara itu yang membahayakan penduduknya.

Pekan lalu, secara tidak biasa, Kim mengakui kegagalan dalam melaksanakan rencana pembangunan ekonomi lima tahunnya, dengan alasan tantangan “berat” dan “tak terduga”.

Dia mengatakan akan mengungkap skema pembangunan baru dalam kongres partai langka yang akan diadakan pada Januari mendatang.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *