Dear Investor, Cermati Perubahan Besar Berikut dari The Fed

Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve mengumumkan perubahan kebijakan besar pada Kamis (27/8/2020). Lembaga yang biasa disebut The Fed itu mengatakan akan membiarkan inflasi “lebih panas” dari biasanya untuk mendukung pasar tenaga kerja dan ekonomi yang lebih luas.

Gubernur bank sentral, Jerome Powell mengatakan perubahan besar oleh Fed itu berarti bank secara resmi menyetujui kebijakan “penargetan inflasi rata-rata” atau memungkinkan inflasi untuk berjalan “secara moderat” di atas sasaran 2% Fed untuk sementara waktu, setelah sebelumnya angkanya berada di bawah target.

Perubahan tersebut dikodifikasikan dalam panduan (blue prints) kebijakan yang disebut “Pernyataan tentang Tujuan Jangka Panjang dan Strategi Kebijakan Moneter”, yang pertama kali diadopsi pada tahun 2012. Panduan itu menginformasikan pendekatan Fed terhadap suku bunga dan pertumbuhan ekonomi secara umum.

Secara praktis, langkah tersebut berarti The Fed akan cenderung tidak menaikkan suku bunga ketika tingkat pengangguran turun, selama inflasi tidak naik juga. Pejabat bank sentral secara tradisional percaya bahwa pengangguran yang rendah menyebabkan tingkat inflasi yang lebih tinggi dan berbahaya, dan mereka telah bergerak secara preemptif untuk mencegahnya.

Namun, dalam pidatonya di pertemuan virtual Jackson Hole, Wyoming, simposium tahunan Fed, dan juga dalam dokumen yang memuat kebijakan baru itu, Powell menghapuskan pemikiran tersebut. Perubahan itu juga telah disetujui dengan suara bulat oleh pembuat kebijakan dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

“Banyak yang merasa bahwa Fed tidak ingin menaikkan inflasi,” kata Powell dalam sambutannya, mengutip CNBC International.

“Namun, inflasi yang terlalu rendah dapat menimbulkan risiko serius bagi perekonomian.”

Pasca pengumuman itu, pasar saham berjangka bergerak mencatatkan kenaikan dan rata-rata indeks utama juga naik dalam perdagangan pagi.

Selain itu, Powell juga mengatakan bahwa tingkat suku bunga yang tidak membatasi atau mendorong pertumbuhan, telah turun drastis selama bertahun-tahun. Ia mengatakan yakin angkanya kemungkinan besar akan tetap begitu.

“Situasi tersebut dapat menyebabkan penurunan ekspektasi inflasi jangka panjang yang tidak diinginkan, yang pada gilirannya, dapat menarik inflasi aktual bahkan lebih rendah, mengakibatkan siklus yang merugikan dari inflasi yang semakin rendah dan ekspektasi inflasi,” kata Powell, sebelum menambahkan bahwa hal itu akan membuat pembuat kebijakan hanya memiliki sedikit ruang untuk menurunkan tingkat suku bunga selama masa tekanan ekonomi.

The Fed telah berjuang keras untuk mencapai target inflasi 2% sejak akhir krisis keuangan. Para pejabat berharap kebijakan baru yang diambil akan mengubah pandangan, meningkatkan ekspektasi dan memungkinkan inflasi naik lebih tinggi karena suku bunga tetap rendah.

Meski Powell tidak menyebut seberapa tinggi kenaikan inflasi yang diinginkan, namun Presiden Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan kepada CNBC International bahwa dia akan puas dengan kisaran sekitar 2,25%-2,5%.

“Saat ini, untuk meletakkannya dalam konteks, kami memiliki tingkat pengangguran yang jauh di atas 10%,” kata Kathy Jones, kepala pendapatan tetap di Charles Schwab.

“Peluang untuk melihat inflasi yang signifikan dalam waktu dekat cukup kecil. Dengan atau tanpa perubahan kebijakan ini, Fed akan menetapkan nol selama beberapa tahun.”

Selain mengumumkan perubahan dalam hal inflasi, dalam kesempatan itu The Fed juga mengumumkan perubahan kebijakan yang mengubah pendekatan lapangan kerja. Di mana pendekatan terhadap situasi pekerjaan akan dilandaskan pada penilaian dari “kekurangan” pekerjaan dari tingkat maksimum Fed.

Sebelumnya Fed mendasarkan hal tersebut pada “penyimpangan” dari tingkat maksimum. Meski perubahan itu terlihat bertele-tele, Powell mengatakan hal itu signifikan.

“Perubahan ini mencerminkan apresiasi kami atas keuntungan dari pasar tenaga kerja yang kuat, terutama bagi banyak komunitas berpenghasilan rendah dan sedang,” katanya.

“Perubahan ini mungkin tampak kecil, tetapi mencerminkan pandangan kami bahwa pasar kerja yang kuat dapat dipertahankan tanpa menyebabkan pecahnya inflasi.”

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Voice of America

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *